Bos Cat Avian

Bos Cat Avian

Ialah Hermanto Tanoko, yang kini menjadi pimpinan Group CEO Tancorp Abadi Nusantara yang membawahi Avian Paint. Hermanto dan Wiyono Tanoko masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia peringkat 39 versi majalah Forbes.

Kekayaanya sekarang mencapai US$ 700 juta atau setara dengan Rp 10 triliun (asumsi kurs Rp 14.300). Tak heran dia dijuluki sebagai Crazy Rich di Indonesia atau Crazy Rich Surabaya. Tancorp saat ini memiliki 8 Sub Holding antara lain Tanobel yang memiliki brand Cleo yakni air minum dalam kemasan, lalu Tanrise yang bergerak di bidang properti seperti perumahan, pergudangan, apartement, office tower. Lalu Tanly yang bergerak di bidang hospitality dan hotel management, Tanlife yang bergerak di lifestyle, kosmetik, hermal dan farmasi.

Dalam program Ask d’boss Hermanto menceritakan slot gacor naga4d kedua orang tuanya dulu bukanlah orang berada. Ayah dan ibunya hanya penjual polowijo (palawija) atau hasil bumi di kota Singosari.

Namun saat tahun 1959 pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden slot gacor naga4d nomor 10 soal penduduk yang berstatus warga negara asing (WNA) dilarang berdagang eceran di kabupaten ke bawah dan wajib mengalihkan usaha mereka untuk berkebangsaan Indonesia. Peraturan ini juga menyebabkan eksodus besar-besaran orang Tionghoa (yang belum warga negara Indonesia) dan keturunan Tionghoa untuk kembali ke Cina.

Hal tersebut membuat usaha yang dirintis orang tuanya harus ditutup. Lalu tak ada aset seperti rumah, toko dan kendaraan yang boleh dimiliki oleh orang tuanya. Seluruh aset dijual dengan harga yang super murah atau alakadarnya. Hal tersebut dilakukan agar ayah dan ibunya Hermanto bisa kembali ke China.

Saat itu Hermanto belum lahir, ketika orang tua dan keempat https://preventyourpanic.com/ kakaknya harus menunggu kedatangan kapal untuk kembali ke China. Namun nasib berkata lain, kapal yang akan mengangkut orang tuanya tak kunjung tiba. Hingga akhirnya mereka pasrah dan tinggal di kaki Gunung Kawi.

Sebanyak 50% keuntungan diberikan kepada adik ipar sang ayah. Syarat ini disetujui, akhirnya datang ke Pasuruan dan memulai usaha baru dengan berdagang kacang hijau, kedelai, jagung dan lainnya. “Usaha toko hasil bumi itu ramai, karena memang papa ini bertangan dingin apa yang dia pegang dan dia kerjakan hasilnya jadi luar biasa,” tambahnya.

Hermanto menceritakan, ayahnya benar-benar tak ingin menyusahkan orang lain. Tepatnya 9 bulan lebih 9 hari, mereka memutuskan meninggalkan rumah emak dan memberikan bisnis toko hasil bumi itu ke adik iparnya. Kemudian mereka pindah ke kota Malang dan memilih hidup walaupun susah.

Di Malang, ayahnya menyewa sebuah gang ukuran 1 seperempat x 9 meter. Dulunya gang ini bekas kandang ayam dan disulap menjadi rumah tinggal bersama dengan 4 anaknya. “Dan di rumah itu saya dilahirkan. Jadi makanya wah pak Hermanto lahir di kandang ayam, ya memang itu bekas kandang ayam, tapi sudah bukan kandang ayam lagi karena sudah diperbaiki menjadi rumah lah ya,” kenang dia.

Hermanto menggambarkan jika tempat produksi cat Avian kiri-kanan masih sawah namun dia kagum dengan sang ayah yang memiliki mimpi untuk menjadi pabrik cat terbesar di Indonesia. Hal itulah yang membuat dia merasa tertantang dan berusaha menjadi yang terbaik. Setiap hari, setiap bulan dan setiap tahun dia selalu mencetak rekor penjualan dan ini membuat Avian tumbuh pesat.

Zaman terus berubah, tantangan bisnis terus bertambah. Hermanto mengaku tak bisa diam dan mengandalkan bisnis Avian dengan strategi yang itu-itu saja. Jadi untuk menjawab tantangan bisnis dia memperbesar wilayah, memperluas jaringan pelanggan.

Langkah besar pertama yang dilakukan Hermanto adalah membangun laboratorium research and development (R&D) dengan beberapa root chemichal yang sebelumnya tidak ada di Avian. “Jadi saya yakin untuk bisa tumbuh cepat itu, pengembangan produk baru ya harus terus berinovasi,” jelasnya.

Tim Hermanto di Avian saat itu sangat solid, kompak dan kekeluargaan. Selalu berupaya mencari solusi ketika ada masalah baik operasional sampai sales distribusi. Hal inilah yang membuat Avian akhirnya bisa menjadi pabrik cat nasional yang terbesar di Indonesia setelah 40 tahun berdiri. Saat ini memang kompetitor perusahaan cat di Indonesia kebanyakan dari Amerika Serikat (AS), Jepang dan Eropa.

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *